PRAMUKA MAN PURBALINGGA
NOBAR FILM G30S/PKI DI ALUN-ALUN PURBALINGGA
Sabtu, 30/09/2017 Wawancara Pramuka MAN Purbalingga dengan Windoko (TNI AD Purbalingga)
Purbalingga, Umbik-Simanews - Nonton bareng (NOBAR) Film
Pengkhianatan Gerakan 30 September, yang digelar Komando Resor Militer
Purbalingga, membuat Alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (30/9/2017)
malam tampak lebih sedikit semarak dari malam biasanya.
Acara nonton bareng
ini secara resmi diikuti oleh 300 pelajar tingkat SLTA yang salah satunya MAN
Purbalingga dengan berseragam Pramuka lengkap dan ratusan penonton dari
masyarakat umum dari Kabupaten Purbalingga.
Dua layar terpasang
di alun-alun Purbalingga. Pukul 20.00 film mulai diputar. Gambar di Monumen
Pancasila Sakti, bekas sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta, tempat mengubur enam
jenderal pada peristiwa 52 tahun lalu itu mengawali narasi film. Juga di
tayangkan nama-nama jendral yang terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Lebih kurang tiga
puluh menit film diputar kemudian turun hujan dan membuat penonton berhamburan
pergi untuk mencari tempat berteduh. Setelah reda sebagian penonton kembali
menyelesaikan menonton film dan sebagian lagi meninggalkan alun-alun untuk
pulang.
Seorang Anggota
Pramuka MAN Purbalingga (Isnaeni Fidia Safa’ati) ikut menyumbang lagu Nasional
pada pra acara sebagai bentuk Nasionalisme generasi muda kata Harry Aditama,
S.Pd. selaku Pembina Pramuka MAN Purbalingga.
Beberapa Anggota
Pramuka MAN Purbalingga menanyakan pentingnya penayangan film G30S/PKI diputar
serentak di Indonesia. Windoko (Kasi OP) Koramil Purbalingga mengatakan “film
ini ditayangkan agar para generasi muda tahu sejarah asli Peristiwa
Pemberontakan PKI di Indonesia dan penculikan Jendral-jendral Angkatan
Bersenjata” 30/09/2017.
Dalam pidatonya
Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan bahwa kita sebagai
generasi penerus bangsa tidak boleh meninggalkan dan melupakan sejarah seperti
yang disampaikan oleh Presiden Pertama Ir. Sukarno dengan selogan JAS MERAH.
Dengan pemutaran film
ini diharapkan generasi muda dapat mengetahui bahwa di Indonesia pernah terjadi
sejarah kelam yang cukup membuat negara menjadi kurang atau tidak stabil. Dan dapat
menjadi pelajaran yang berharga bagi para pelajar di Purbalingga agar tidak
terbawa oleh ideologi komunis yang ditokohi Karl Marx dan Lenin.
Sebagian besar
masyarakat penasaran tentang sejarah itu sehingga banyak yang menonton sampai
selesai. dan berharap tidak diombang-ambingkan oleh sejarah dan kepentingan
para kelompok yang berkepentingan.
Penulis : Tim Redaksi Umbik-Simanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar